Pesawat itu diharapkan mampu terbang di kecepatan lima kali kecepatan suara.
Itulah
sebabnya, mereka memutuskan untuk membuang sebagian besar berat dari
pesawat terakhir mereka agar mampu mencapai enam kali kecepatan suara
(mach) pada X51a WaveRider.
X51a WaveRider
adalah sebuah pesawat eksperimental tak berawak terbaru yang sedang
dikembangkan oleh Pentagon yang menurut rencana akan diuji dalam kemarin
di atas samudera Pasifik.
Dalam pengujian itu,
X51a WaveRider diangkut dengan pengebom B-52 dan di lepaskan di udara.
Pesawat itu akan melejit 50 ribu kaki di atas laut dekat Point Mugu.
WaveRider diharapkan melejit di kisaran 3.600 mil per jam dalam rentang
waktu lima menit penuh.
Los Angeles Times
melaporkan bahwa kecepatan itu masih terhitung dua kali lebih lama
setiap pesawat terbang hipersonik prototipe sebelumnya, meskipun, namun
jika semuanya berjalan sesuai rencana, pesawat itu akan digunakan
Pentagon untuk mengantar pasokan dari semua pantai di bawah satu jam.
"Mencapai
penerbangan hipersonik yang berkelanjutan seperti berpindah dari
pesawat baling-baling ke pesawat jet," kata Robert A. Mercier, wakil
untuk teknologi di divisi sistem kecepatan tinggi di Laboratorium
Penelitian Angkatan Udara di Ohio.
"Sejak
Wright bersaudara , kami telah meneliti bagaimana membuat pesawat yang
lebih baik dan lebih cepat. Ini adalah salah satu daerah yang merupakan
perbatasan potensi aeronautika. Saya percaya kita sedang berdiri di
pintu menunggu masuk ke arena itu.. "
Selain
bisa terbang dari New York ke London kurang dari satu jam, WaveRider
yang dilaporkan sedang dipertimbangkan untuk berbagai pilihan lain.
Menurut
laporan Times, insinyur kedirgantaraan memprediksi bahwa tes yang
sukses dari proyek hipersonik terbaru akan membuka jalan untuk berbagai
jenis pengembangan seperti rudal, pesawat militer, pesawat ruang angkasa
- dan bahkan pesawat penumpang.
Terakhir kali
WaveRider berhasil bertahan di udara cukup lama untuk memenuhi harapan
peneliti perusahaan yakni 143 detik sebelum jatuh ke laut.
Secara
terpisah, Defense Advanced Research Projects Agency, (DARPA) baru-baru
ini mengumumkan rencana untuk menempatkan pesawat hipersonik tak berawak
lain ke angkasa pada kecepatan Mach 20 - atau sekitar 13 ribu per jam (
20.900 kph).
Namun, setelah pengujian tahun lalu pesawat itu juga berakhir di laut dalam sebuah pendaratan yang tak diharapkan.(nug)
|
0 komentar:
Posting Komentar